Sastra Islam sebenarnya sudah sejak lama ada di Indonesia. Dahulu, sastra Islam digunakan sebagai media dakwah para walisongo dalam menyebarkan agama Islam. Pada abad ke-17 muncul tokoh-tokoh seperti Nuruddin Arraniri, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Sumatrani, dan lain-lain yang juga menyebarkan agama Islam melalui karya sastra. Kemudian setelah berdirinya Balai Pustaka yang juga merupakan tonggak awal sastra Indonesia , sudah banyak penulis yang membawa aliran ‘sastra Islam’ seperti Hamka. Setelah itu,
Penjarakan aku di tempat mana saja yang kau mau, namun pikirku tak kan bisa kau belenggu.