"Sore hari kala senja merapat dekat, dari bilik kecil tempat kami biasanya mengulang ayat-ayat suci secara bergantian tanpa melihat mushaf, dia menunjuk arah langit oranye yang melambangkan ketenangan. Saat itu jualah, seorang Hawa dan seorang Adam menjunjung tinggi istig h far. A d zan pun bersahut-sahutan menambah kedamaian. Kulihat burung-burung terbang pulang ke sangkar alam. Jemari Adam dengan yakinnya menunjuk sekawanan burung, lalu berbisik di telinga kananku, ‘ Aduhai sebanyak itulah hendaknya putra-putri ki ta yang akan dibimbing membumikan Alquran sejak dalam kandungan. ’ Senja pun memelukku syahdu pada empu kedamaian."
Penjarakan aku di tempat mana saja yang kau mau, namun pikirku tak kan bisa kau belenggu.