Telah
kutuliskan puisi-puisi itu
sejak
usiamu 26 tahun
ketika
pertama kali kita bertukar senyum
pada
jarak pandang yang begitu dekat
Kau
ingat,
saat
kubisikkan mungkin aku tak perlu matahari,
bulan
atau bintang lagi
cukup
kau, cahaya yang Dia kirimkan untukku
Ah, apa
kau masih menyimpan puisi-puisi itu?
Belasan
tahun kemudian
aku masih
menikmati
mengirimimu
puisi
hingga
hari ini
aku pun
menjelma hujan yang enggan berhenti di berandamu
bersama
angin yang selalu kasmaran
Kau tahu,
aku masih saja menatapmu
dengan
mataku yang dulu
lelaki
sederhana berhati samudera
yang
selalu membawaku berlabuh padaNya
Pada
berkali masa, kau pernah berkata,
"Aku
tahu, Aku hanya ingin menikahi jiwamu selalu"
(HTR)
Comments
Post a Comment