Rasanya ingin sekali
teriak keras-keras mengatakan: “YAUDA SIIIHHH!!!” pada hatiku agar tak lagi
mempermasalahkan hal kemarin. Hanya perkara sepele sebenarnya, sepele tapi
menusuk. Mungkin yang mengatakan itu berniatan baik, supaya aku sadar dan
realistis. Jujur saja, perkataan itu mengusik rasa percaya diri yang kumiliki
selama ini. Sekali lagi, marilah Sofi, husnudzon... dia hanya ingin kamu
leeebih sadar.
Seandainya
yang membaca blog ini adalah dia, atau suatu saat nanti dia membaca blog ini,
ta kasih tau ya:
ta kasih tau ya:
Aku
sudah sadar dari dulu tentang siapa aku, kedudukanku, dan juga status sosialku.
Aku dari keluarga biasa yang saaaangat sederhana. Aku dilahirkan di tengah
keluarga biasa dan dibesarkan di lingkungan yang biasa-biasa pula. Ayahku bukan
ayahmu yang dikenal dimana-mana. Ibuku bukan ibu-ibu perempuan-perempuanmu yang
terpandang derajat sosialnya di kalangan tertentu. Dan aku bukan anak istimewa
dari keluarga istimewa. Aku paham itu, paham sekali.
Aku juga mengerti keadaan fisikku, aku kurus,
aku tidak tinggi, dan aku tidak cantik (di matamu aku seperti itu). Ya, aku
sangat paham lhawong aku ngaca tiap hari, tiap keluar kamar. Aku tidak pernah
perawatan, aku tidak ke salon, aku tidak bisa dandan. Aku tidak punya eyeliner,
celak, maskara, lipstick, bedak mahal, eye
shadow, vitamin rambut, bahkan parfum pun aku tak punya. Maka aku sadar, aku
secara fisik jika bisa dinilai, nilainya maksimal 65.
Semua
itu aku sudah paham, tak perlu lah kau mengatakannya terang-terangan di
depanku. Asal kau tau, serendah apapun manusia ia akan tetap sakit hati kalau direndahkan meskipun ia tau diri. Dan perempuan, seburuk apapun, sejelek apapun akan tetap sakit hati dikatakan jelek meskipun ia tau ia jelek.
Sudahlah... Sudah kudoakan pada Tuhan, semoga kau masuk surga, agar kau bertemu bidadari yang tanpa cela. Terima kasih telah membuatku galau, membuatku sadar berlebihan, membuatku sedikit minder. Aku rapopo.
Sudahlah... Sudah kudoakan pada Tuhan, semoga kau masuk surga, agar kau bertemu bidadari yang tanpa cela. Terima kasih telah membuatku galau, membuatku sadar berlebihan, membuatku sedikit minder. Aku rapopo.
Comments
Post a Comment