Dunia dalam al-Qur’an itu utuh. Ada tatanan, proses, urutan, dan langkah yang logis. Kitab itu adalah antitesis dari kehidupan yang kujalani bersama orang-orang di sekitarku, obat penawar bagi tiap kejadian buruk yang kualami dalam hidupku. Selalu ada tempat mendarat yang aman, bahkan ketika aku keliru. Jika aku tergagap membaca suatu kalimat, aku bisa langsung mundur ke kalimat sebelumnya. Di Al-Qur’an, aku selalu bisa kembali ke bagian yang sudah kuketahui, dan aku selalu boleh kembali ke bagian yang aku sukai.
Penjarakan aku di tempat mana saja yang kau mau, namun pikirku tak kan bisa kau belenggu.