Acara
ini adalah pertemuan pertama seluruh peserta SP2KM. Kesan pertama yang muncul
ketika sampai di auditorium Fakultas Pertanian adalah bahagia karena akan
bertemu dengan orang-orang baru dari seluruh fakultas UGM ini. Sebenarnya tidak
semuanya baru sih, karena beberapa sudah kukenal sejak PPSMB maupun sesama
organisasi. Menyesal sekali rasanya tidak mengajak teman-teman jurusan dan
pondok.
#Moral value: Lain kali untuk setiap kegiatan bermanfaat yang ada, ajaklah teman-teman terdekat supaya bisa saling merasakan kebersamaan dalam momen-momen yang akan berdampak penting untuk masa depan kita! Bukankah sukses bersama lebih nikmat daripada sendirian?
#Moral value: Lain kali untuk setiap kegiatan bermanfaat yang ada, ajaklah teman-teman terdekat supaya bisa saling merasakan kebersamaan dalam momen-momen yang akan berdampak penting untuk masa depan kita! Bukankah sukses bersama lebih nikmat daripada sendirian?
Saya tidak asing dengan Pak Senawi
karena setiap organisasi saya (PMII) mengadakan acara di kampus, nama Pak
Senawi yang paling sering disebut. Dan baru hari kemarin itu bertatap muka
dengan Pak Senawi. Oooh, beliau to orangnya. Beliau adalah rektor bidang
kemahasiswaan.
Banyak
kalimat berharga yang baru saya dengar saat itu walaupun sebenarnya, dalam
sambutannya yang panjang tersebut, pokok paparan beliau adalah apa saja yang
dibutuhkan untuk menjadi orang sukses, yaitu: kompetensi, motivasi, menejemen
masalah, bagaimana membangun hubungan internasional, dan proyeksi diri.
Yang paling terngiang di kepala saya adalah ketika beliau
mengatakan, “Kita makhluk yang berasal dari surga, dan orang yang baik adalah
orang yang bisa kembali ke tempat asalnya.” Intinya, di SP2KM kami dibentuk
untuk menjadi pemimpin di antara para pemimpin. Pemimpin baik yang selalu
mengajak pada kebaikan, bukan sebaliknya.
Kalimat lain dari Pak Senawi yang
paling membuat saya makjleb dan terngiang-ngiang sampai sekarang adalah:
"Indikasi orang cerdas adalah orang yang tidak
mempermasalahkan masalah.
Jadilah orang yang mudah memaafkan, berjiwa besar!
Cukuplah semuanya sampai di telapak tangan, tidak perlu
dimasukkan ke dalam hati."
Satu lagi, dari sambutan Pak Senawi
saya baru tahu alasan mengapa UGM sebagai perguruan tinggi tertua dan pertama
di Indonesia memilih dies natalis
tanggal 19 Desember 1949, bukan 17 Agustus misalnya. Ayo tebak ada peristiwa
apa di tanggal 19 Desember 1948? Jika sudah ketemu, maka itulah jawabannya.
Peristiwa itu yang mengilhami hari lahir UGM.
Prof. Dr. Iwan Dwi Prahasto, M.Sc., Ph.D.
Profesor Iwan adalah dosen Fakultas Kedokteran sekaligus wakil rektor bidang akademik dan kemahasiswaan. Beliau memaparkan banyak hal, antara lain: arti dari leadership, fungsi, dan ciri-ciri seorang leader. Dan seperti biasa, tidak ada sampah yang keluar dari mulut seorang profesor.
Profesor Iwan adalah dosen Fakultas Kedokteran sekaligus wakil rektor bidang akademik dan kemahasiswaan. Beliau memaparkan banyak hal, antara lain: arti dari leadership, fungsi, dan ciri-ciri seorang leader. Dan seperti biasa, tidak ada sampah yang keluar dari mulut seorang profesor.
Leadership is a function of:
1. Knowing your self
2. Having a vision that
is well communicated
3. Building trust among
colleagues
4. Taking affective
action to realize your own leadership potential
Acara hampir terakhir diisi oleh Kak
Anggit Adi Wijaya asal Purbalingga Jawa Tengah, seorang ketua
BEM Fakultas Geografi UGM, alumni SP2KM tentu saja. Yang ia sampaikan adalah
pengalamannya mengikuti program ini, manfaat, dan suka dukanya.
Menurutnya, kesuksesan adalah
kesempatan bertemu dengan kesiapan. Salah satu manfaat SP2KM adalah memperlebar
kesempatan dan memperbanyak kesiapan karena kesuksesan selalu membutuhkan orang
lain. Memperlebar kesempatan karena di sini kami berkenalan dengan orang-orang
baru yang belum tahu siapa di antara kami nanti yang sukses terlebih dulu.
Sedangkan kesiapan untuk sukses telah dilatih dari sekarang. Percuma orang yang
diberi kesempatan berkali-kali namun tak pernah siap untuk menghadapi kesempatan
tersebut. Begitu pula, orang yang selalu siap jika tak pernah mendapat
kesempatan, mana bisa ia meraih kesuksesan?
Conclussion:
-
Jika suatu hari nanti
kamu sukses, ajaklah teman-temanmu yang belum sukses untuk mengikuti jejakmu.
Ajarkan mereka langkah-langkah jitu untuk merih keberhasilan dalam hidup mereka.
Bukankah sukses bersama lebih menyenangkan daripada sukses sendirian?
-
Jika suatu hari kamu
melihat temanmu sudah berhasil, sedangkan hidupmu masih biasa-biasa saja maka dekatilah
dia, carilah motivasi darinya, mintalah resepnya, dan pelajari.
Comments
Post a Comment