Kepulangan Beliau Memulai Segalanya Pada hari Senin di penghujung Desember (26/12) setelah saya mengirimkan revisian, beliau mengatakan kalau besok Rabu sudah di Jogja. Seperti petir menggelegar di musim kemarau, antara kaget, takut, dan senang bercampur jadi satu. Kaget karena tiba-tiba pulang, takut karena saya seperti belum siap, senang karena artinya saya tidak harus bimbingan jarak jauh lagi. Jum’atnya, tanggal 30 Desember saya segera menemui beliau di kampus untuk pertama kalinya bimbingan resmi secara langsung. Saat itu saya mengecewakan beliau karena banyak PR-nya yang belum saya kerjakan seperti melengkapi borang bimbingan, tanda tangan, mencari tau di buku ini di buku itu, dan saya terima dengan legowo kejengkelan beliau akibat kelalaian saya menunda-nunda melakukan semuanya hingga terlena. Niatnya, paginya saya mau selesaikan, eh tapi jam 11 laptop saya tiba-tiba tidak mau nyala. Hahaha Berbekal proposal yang sudah mengalami berkali-kali revisi, beliau langsung me...
Penjarakan aku di tempat mana saja yang kau mau, namun pikirku tak kan bisa kau belenggu.