Perban sudah dicopot, benang sudah dilepas, 4 jahitan, panjangnya 2 cm. Karena hanya mencopot jahitan ( hecting aff ), dua perawat saja yang menangani, satu laki-laki satu perempuan. Yang laki-laki adalah perawat yang kemarin ikut dalam sesi operasi, Mas Herdi namanya. Perawat yang perempuan heran, “Hah, empat jahitan?” Saya timpali, “Kenapa Bu? Banyak banget kah?” Bu perawat, “Ya untuk ukuran luka segitu termasuk banyak.” Mas Herdi, “La wingi njaluke rapi kok, yo empat jahitan to.” Hahaha, ya deh… tul. Tapi kemarin saya berharap tidak ada bekasnya juga, bukan sekadar rapi. Sip sip. Selama belum kering, saya masih belum bisa memastikan apakah akan ada bekasnya atau tidak, apakah akan semulus pantat bayi atau tidak, karena setelah konsultasi dari berbagai sumber dan kalangan, beda-beda jawabnya. Seminggu yang lalu dr. Tomo bilang, “Ada bekasnya sedikit”, kemudian kebanyakan orang yang pernah menjalani luka jahit bekas operasi juga bilang biasanya past...
Penjarakan aku di tempat mana saja yang kau mau, namun pikirku tak kan bisa kau belenggu.