Sudah pernah tes kepribadian? Sudah dong pasti. Entah
mengapa dari dulu saya suka sekali mencari tahu tipe-tipe kepribadian diri
sendiri. Setiap ada tes kepribadian baik dari buku, dari youtube, dari google,
bahkan dari tebak-tebakan orang lain pun saya tertarik. Dan pokoknya hal-hal
yang berbau psikologi, saya suka. Sejak lulus MIN (setingkat SD), saya senang
meminjam buku-buku yang tidak ada di perpustakaan MTs (setingkat SMP) dari guru
saya. Paling digemari ya buku tentang psikologi selain sejarah dan novel.
Saya merasa de
javu karena sore ini disodorkan lagi buku untuk mengetahui kepribadian diri
sendiri melalui MBTI Assessment. Kelas VIII (kalau tidak
salah ingat) saya pernah membaca buku berjudul Psikologi Jung (Nama lengkapnya
Carl Gustav Jung). Hanya buku fotokopian sih yang saya baca, ukuran A5
sampulnya biru kertas buffalo. Ada di buku diary saya mengenai kesan terhadap
buku tersebut. Salah satu yang saya ingat betul terdapat dalam buku itu adalah
tipe-tipe sekaligus cara mengetahui kepribadian seseorang melalui Myers Briggs Type Indicator (MBTI) Test.
Itu adalah tes kepribadian manual pertama saya lewat buku psikologi (biasanya
lewat primbon dan zodiak-zodiak, hahaha).
-----------
(Jeda mandi) ---------
Errr… tadinya saya mau bercerita tentang hasil tes
kepribadian terbaru saya dan membandingkan dengan hasil tes yang dulu. Tapi
ketika di kamar mandi tadi saya berpikir:
“Kok
hasilnya bisa beda banget ya, dulu INFP sekarang ENTJ. Ada empat komponen, dan
tiga komponennya beda antara sekarang dengan dulu. Pertama, introvert atau extrovert, ini berhubungan dengan di mana kamu
memfokuskan perhatian. Kalau satu ini saya yakin betul saya tipe extrovert, itu
tidak perlu diragukan. Dan saya masih percaya kalau dulu saya agak introvert
karena memang anak rumahan. Jadi komponen ini kemungkinan berubah.
Komponen
kedua hasilnya sama-sama N (intuition), berkenaan dengan berdasarkan apa saya
lebih banyak mengambil informasi. Satunya lagi S (Sensing), saya merasa tidak
cocok karena yang ini begitu prosedural dan hati-hati. Sesekali saya memang
begitu, tapi saya lebih banyak menarik kesimpulan berasarkan naluri yang bebas
dan dinamis.
Komponen
ketiga berkenaan dengan pengambilan keputusan. Dulu rasanya lebih cocok F
(Feeling), sekarang berasarkan tes, saya ternyata lebih condong ke T
(Thinking). Perbandingannya 8:3, tapi jawaban saya masih fifty-fifty.
Komponen
keempat berkenaan dengan bagaimana kamu berhadapan dengan dunia luar, apakah
dengan Judging ataukah Perceiving. Dulu saya cocok di P, tapi sekarang saya
lebih condong ke J dengan perbandingannya 5:6.
Nah,
yang salah itu tes yang dulu atau barusan? Atau memang tipe kepribadian itu
bisa berubah-ubah? Apa aku ngerjainnya gak tenanan? Kudu diulang-ulang lagi
kah? Tapi nanti hasilnya beda lagi…”
Oke saya tidak jadi membahas tipe kepribadian saya.
Biar saya, orang-orang yang dekat dengan saya, dan pastinya Allah yang tahu.
Comments
Post a Comment