Kita datang dari arah berlawanan, pada waktu bersamaan, dan dengan intensitas kecepatan yg sama
Kau ke utara, aku ke selatan
Logikanya, kita bertemu di tengah jalan
Tapi sayang.. kita sama-sama berlalu, terlalu konsentrasi dg arah,
dan
sangat ambisius mencapai tujuan masing-masing
Hingga tak sadar bahwa kita berpapasan
Kau ke utara, aku ke selatan
Seharusnya kita peka dan bisa saling merasa
Karna daya yg berlawanan, akan saling tarik-menarik
Apalagi dalam jarak yg cukup dekat
Entah itu bertabrakan, atau setidaknya sedikit bergetar
Tak mungkin saling menjauh
Tapi nyatanya kita saling mengabaikan
Tak ada yg peduli dengan getaran sejenis itu
Dan kita masih tetap berlari,
Malah justru semakin cepat
Kau ke utara, aku ke selatan
Ah, seandainya lebih peka
Seandainya kita sadar dan sedikit saja memperhatikan getaran akibat daya yg berlawanan itu,
atau bahkan bertabrakan...
Kita pasti bisa bertemu saat itu, berbincang, berkenalan dan mungkin lebih jauh dari itu
Seandainya... lagi-lagi seandainya!
Sudahlah, aku memang sengaja antipati
Dan aku bersyukur semua itu tak terjadi
Karna seandainya iya, kita mungkin tak akan sampai pada tujuan masing-masing
Biar saja waktu itu kita tidak peduli
dan terlalu cepat berlari
Bukankah pada akhirnya,
bila sungguh ditakdirkan untuk bersama..
Meski bertolak arah, meski lain benua, kita pasti bersatu juga.
Jungpasir, 15 Februari 2013
Kau ke utara, aku ke selatan
Logikanya, kita bertemu di tengah jalan
Tapi sayang.. kita sama-sama berlalu, terlalu konsentrasi dg arah,
dan
sangat ambisius mencapai tujuan masing-masing
Hingga tak sadar bahwa kita berpapasan
Kau ke utara, aku ke selatan
Seharusnya kita peka dan bisa saling merasa
Karna daya yg berlawanan, akan saling tarik-menarik
Apalagi dalam jarak yg cukup dekat
Entah itu bertabrakan, atau setidaknya sedikit bergetar
Tak mungkin saling menjauh
Tapi nyatanya kita saling mengabaikan
Tak ada yg peduli dengan getaran sejenis itu
Dan kita masih tetap berlari,
Malah justru semakin cepat
Kau ke utara, aku ke selatan
Ah, seandainya lebih peka
Seandainya kita sadar dan sedikit saja memperhatikan getaran akibat daya yg berlawanan itu,
atau bahkan bertabrakan...
Kita pasti bisa bertemu saat itu, berbincang, berkenalan dan mungkin lebih jauh dari itu
Seandainya... lagi-lagi seandainya!
Sudahlah, aku memang sengaja antipati
Dan aku bersyukur semua itu tak terjadi
Karna seandainya iya, kita mungkin tak akan sampai pada tujuan masing-masing
Biar saja waktu itu kita tidak peduli
dan terlalu cepat berlari
Bukankah pada akhirnya,
bila sungguh ditakdirkan untuk bersama..
Meski bertolak arah, meski lain benua, kita pasti bersatu juga.
Jungpasir, 15 Februari 2013
Biarkan menjadi rahasia.... :)
ReplyDelete