Skip to main content

Ujung Takdir




Akhirnya dengan dia juga takdirmu berujung. Dia yang telah menantikanmu bahkan sejak kau belum baligh, belum mengenal apa arti teman lelaki, belum mahir menarik perhatian lelaki, dan tentu saja belum secantik dan sesempurna wujudmu saat ini. Meskipun dia terlahir dua dekade lebih dulu daripada engkau. Kita tau, pada akhirnya, yang paling gigih berjuang lah yang akan menang.

Aku ingat betul dulu kau sering cerita bagaimana laki-laki itu berusaha mendapatkan hatimu. Bahkan iming-iming terbesarnya dulu, dia akan memberangkatkanmu pergi haji jika kau mau menikah dengannya. Sekarang, tagihlah itu! Kurasa dia tidak terlalu buruk hingga mengingkari janjinya sendiri.

Sahabat, berjanjilah kau akan menjadi isterinya yang paling baik meski saat ini kau  belum mencintainya. Dengan segala kekhilafan masa  mudamu: berganti-ganti pasangan dan melakukan yang seharusnya tidak pernah kau lakukan, kurasa laki-laki seperti dia tak banyak di muka bumi ini. Di dunia nyata aku baru menemui satu, suamimu. Selain itu aku pernah menemui laki-laki seperti itu di salah satu video klip lagu Nidji, apa itu judulnya yang liriknya begini:

“Bintang yang mempertemukan kita
Cinta yang mempersatukan kita
Oh Tuhan dengarkan doa
Dari cinta yang terlarang”
Entah bagaimana pastinya, sayup-sayup kudengar dan kuingat seperti itu liriknya. Mohon maaf kalau ada kekeliruan. Intinya, dia laki-laki berhati mulia yang rela mengorbankan harga dirinya demi engkau. Padahal dia bukan orang biasa-biasa saja kan di desamu? Aku bahkan telah mengenalnya sejak dua belas tahun yang lalu.
Aku di sini mendoakanmu supaya selalu bahagia. Jangan pernah ungkit-ungkit masa lalumu meski suamimu dan semua orang tau. Masa lalu hanya formalitas peristiwa dan pelajaran yang harus dilalui sebelum kita benar-benar kembali pada-Nya. Di Al-Qur’an saja setiap Allah habis menceritakan perbuatan dan kedzoliman kaum yang lalu, Dia selalu menambahkan, “Itu adalah kaum yang telah lewat”. Tak usah sebegitu kau pikirkan.
Senyumlah karena senyummu itu cantikkk sekali. Lakukan tugasmu sebaik mungkin dan percayalah penuh terhadap suamimu. Jangan anggap semua lelaki sama karena kuyakin dia bukan bajingan. Dia telah lolos tes. Setidaknya butuh delapan tahun kan untuk mengetahui apakah seorang laki-laki itu bajingan atau bukan? Dia sudah lebih dari delapan tahun uji coba, maka kau harus percaya padanya seratus persen.
Kau cantik, kau baik, kau rajin dan terampil mengerjakan tugas rumah. Suamimu pasti bangga denganmu. Berbahagialah, kalau butuh teman bicara, hubungi aku! Jangan tanyakan aku kapan nyusul, karena hanya Allah yang tau. Dengan siapa? Hanya Allah juga yang tau. Siapa tau kita nanti bertetangga, ya kan?
Selamat menikah, sahabatku yang cantik…
Semoga cintaku padamu, cintanya padamu, cintamu untuknya nanti, semuanya karena Allah…

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang