Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

When I Read

Dunia dalam al-Qur’an itu utuh. Ada tatanan, proses, urutan, dan langkah yang logis. Kitab itu adalah antitesis dari kehidupan yang kujalani bersama orang-orang di sekitarku, obat penawar bagi tiap kejadian buruk yang kualami dalam hidupku. Selalu ada tempat mendarat yang aman, bahkan ketika aku keliru. Jika aku tergagap membaca suatu kalimat, aku bisa langsung mundur ke kalimat sebelumnya. Di Al-Qur’an, aku selalu bisa kembali ke bagian yang sudah kuketahui, dan aku selalu boleh kembali ke bagian yang aku sukai.

BLIND

Aku mengerti mengapa Islam begitu menarik bagi orang yang baru mengenalnya. Berbeda dengan kau yang dilahirkan dalam Islam. Kau tidak diminta untuk memilih ini dan itu. Barangkali masalahnya adalah hidup yang satunya harus diapakan setelah kita memilih hidup yang ini. Kau menganggap orang non-muslim sebagai hedonis. Kau menganggap mereka tak beretika dan egois. Itu karena begitu lebih mudah daripada kau harus mendamaikan semuanya. Dan kau berusaha menjadi orang baik di hidupmu yang baru. Kau berusaha menjadi muslim yang sangat baik. Tapi ketika kau bertemu laki-laki yang mengatakan bahwa penafsiran yang jauh lebih liberal itu mungkin dilakukan, sesekali melanggar, berduaan dengan seorang gadis, kemudian bertaubat misalnya. Kaulah gadis itu. Lalu kau mengompromikan segala yang kau yakini agar bisa berada bersamanya di sini. Dan ironisnya, meskipun keadaan terasa jauh lebih tak pasti dalam banyak hal jika dibandingkan dengan ketika kehidupanmu adalah eksistensi tak bernama yang d

FAILED!!!

Rasanya seperti ketika kamu amat sangat ingin buang air besar, tapi kamu harus mengantri berjam-jam bahkan seharian untuk bisa masuk WC. Hingga giliranmu masuk, perutmu sudah sangat tidak kuat menampung tumpukan kotoran itu. Kamu masih harus berjuang tergopoh-gopoh untuk bisa masuk WC, tapi tiba-tiba langit runtuh. Kiamat! Shittt!!!

Cicak di Dindingmu

Nada dan puisi datang dan pergi menghampirimu Tiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati Kadang benda mati yang memenangkan tempat di sisimu Atau hewan kecil yang luput dari pandanganmu Ku berserah dalam ketakberdayaan Berbahagia dengan satu impian Dan satu kejujuranku Ku ingin jadi cicak di dindingmu Cicak di dindingmu Hanya suara dan tatapku menemanimu Dan ku menyadari tanganku Tak kan mampu meraihmu Walau ku tahu tanganmu tak kan lelah memberi Tidurlah, tidur, buih ombakku Percikmu abadi menyegarkanku Namun biarlah kini... Kuingin jadi cicak Seperti cicak di dindingmu Cicak di dindingmu Melekat, menemani, membelai dinding jiwamu... ...(cicak, cicak di dinding)... _Dee_