Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2014

SEDANG KUMAT

Adalah kebenaran tentangmu, juga aku Bahwa jujur sehari, selebihnya bohong Dan itu cukup untuk memahami satu sama lain Lebih tepatnya, memahami salah satu di antara kita                     Sore ini aku sedang kumat memikirkanmu Mungkin karena lapar Aku teringat

Resensi Cerpen "GOLOK"

Nama      : Dian Sofiatul Awaliah Jurusan   : Sastra Indonesia NIM        : 350207/SA/17079 GOLOK             Berdakwah merupakan tugas wajib bagi setiap umat Islam dimana pun dan kapan pun. Dua komponen dakwah yang paling utama adalah menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Setiap orang bisa saja menyuruh kepada kebaikan namun jarang yang berani mencegah kemungkaran. Rasulullah bersabda, “Barang siapa melihat suatu kemungkaran maka

Lomba Essai (pikirku)

  Ini adalah tulisan ngasal saya tentang keunikan pondok pesantren Al-Barokah yang saat ini sedang saya tempati. Tulisan yang membuat kepala saya pening akibat masalah jangka panjang yang ternyata  ditimbulkan terkait hal ini. Kontes Miss Alba, katanya. Tentang pesantren yang sedang saya tempati, satu halaman hanya cukup membicarakan dua hal yang menurut saya paling unik di sini. Yang pertama adalah penataan gedung yang belum pernah saya dapati di pesantren lain. Awalnya sempat teracuni pikiran negatif ketika pertama kali datang ke sini. Bagaimana pondok putri dan pondok putra hanya terpisah beberapa langkah dengan tanpa ada pagar atau penghalang yang membatasi antara dua jenis yang rawan tersebut? Apakah kondisi ini tidak mengundang berbagai pemasalahan santri yang kaitannya dengan masalah ajnabiyyah? Biasanya, di pesantren-pesantren lain yang letak bangunannya berjauhan saja masih sering kecolongan, bagaimana dengan penataan seperti ini?             Itu awalnya.

Rahasia!!!

Sejak kapan kau hadir mengusik perasaan yang sulit disentuh? Bagaimana mungkin kau dengan mudahnya membuatku bertekuk lutut menghamba cinta darimu? Maaf, terlalu naif bagiku bila langsung mengatakannya padamu. Maka kuputuskan tuk gunakan cara yang lebih licik yang kau tak kan tau kalau aku sesungguhnya sedang mengejarmu. Diam, ini rahasia! Aku sebenarnya

Terkadang Masih

Terkadang masih Kutemukan jejak tapak kakiku yang mungil di setiap jalan Membelah fokusku Membawaku ke dimensi yang lain Di tempat yang ada dia Yang aku masih bisa merengek meminta   ini dan itu Yang aku hanya bisa mengkritik

Cermin Diri

Jika sifat kalkulatif mutualisme membuat kau jauh dariku, Berarti pemahaman individualismu masih teramat dangkal.. Aku benar-benar kecewa soal itu Percuma mulutku berbui sampai robek Kau takkan pernah paham maksudku Dan jika kalturalis masih mengikat kuat di dalam pikiranmu, Sampai mampus pun kau takkan bisa terima aku.. Kau seperti kaum Ortodox, Yg sllu ingin mnempatkan egomu di atas altar penyembahan itu, Sllu ingin disanjung, Sprti anak kcil yg dicolok permen ke mulutnya. Jika egomu diperolok, mukamu merah menyala bagai api.. Dasar manusia Ortodox..!

Merenggang

Adalah keakraban yang menyublim Menjadi udara, hambar, dan terabaikan Adalah ketika engkau menjauh Dan aku tak peduli Adalah kedekatan yang melebur, kehilangan yang terabai, dan kesepian yang tersamar Merenggang adalah kau Dan aku tetaplah aku