Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Mengantarkan Cinta

Ada hal baru perihal mimpi kemarin yang baru kusadari. Telat sekali. 😌 Sesungguhnya kedatangan Bapak bukan dengan maksud mengantarkan uang saja. Malam itu sebelum tidur, aku sedang menanti pesan dari seseorang. Barangkali ia mau mengucapkan sepatah atau dua patah kata padaku. Hingga malam begitu larut, satu pesan pun tak muncul di layar hp. Aku tertidur. Bapak datang dengan maksud menegur perasaanku. Mengapa aku begitu menunggu seseorang yang belum tentu mau berjuang untukku, sementara di seberang sana ada laki-laki yang sepenuh hidupnya adalah perjuangan untukku. Mengapa aku begitu berharap pada laki-laki lain, sementara ada laki-laki yang cintanya akan selalu tumbuh dan berbuah manis meskipun jarang kurawat. Mengapa aku merindukan seseorang, sementara orang yang setiap waktu merindukanku kuabaikan. Uang 100ribu satu-satunya yang Bapak miliki di mimpi itu, ia antarkan padaku. Mengingatkan bahwa sepenuh cintanya, akan ia berikan padaku. Sebagai seorang Bapak, bias

Bermimpi Bapak

Malam ini. Tuk ke sekian kali aku bermimpi Bapak, kemudian menangis. Di mimpi kali ini Bapak menyusulku ke Jogja hanya untuk memberikan uang sebesar 100 ribu yang ia kumpulkan dengan susah payah. Cerita lengkapnya: Bapak tidak tega melihat kondisiku berjuang mencari uang untuk kebutuhanku sendiri. Ia kemudian menyusul ke Jogja bersama orang rumah (Mamak dan kedua adikku). Selama berhari-hari ia bekerja sebagai tukang bangunan hingga akhirnya di suatu malam ia memintaku bertemu dengannya di daerah Krapyak. Kutemui Bapak setelah mengajar. Sepeda kukayuh dan berhenti di depan toko yang terdapat meja dan kursi di emperannya.  Bapak sudah menunggu. Ia bilang hanya ingin menyerahkan uang 100ribu padaku. S: "Tapi Bapak nanti ga punya uang kalo itu buat aku." B: "Iya, tinggal 10ribu ini uang Bapak." S: "Ya udah uang itu dipake Bapak aja..." B: "Ga, Bapak kemarin bla bla bla (menceritakan rizki" yg selalu ia dan orang rumah dapatkan m