Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2015

Mengenang Arif P. (Pencipta Sebutan "Ceret dan Mak Lampir")

Sabtu, 22 Agustus 2015 Saya tidak akan lupa hari ini. Hari dimana Allah memanggil teman sekaligus tetangga dekat saya Arif Prasetyo setelah sekian lama mengidap kanker hati dan baru diketahui ketika sudah sampai stadium akhir pada bulan Juni kemarin. Mengenangnya sama dengan mengenang orang yang sangat saya benci kehadirannya pada waktu itu. Dia adalah orang pertama di Jungpasir yang menyatakan perasaan sukanya terhadap saya, menyatakan dengan cara yang sangat menyeeebalkan. Kehadirannya sangat mengganggu masa-masa orientasi saya di lingkungan baru, desa Jungpasir. Takdir menjodohkan kami sehingga harus bertemu sepanjang hari, pagi satu kelas yang sama di MIN Jungpasir, siang satu sekolah yang sama di Madrasah Diniyah Awwaliyah Jungpasir hanya saja dia satu tingkat di atas saya, dan yang paling menyebalkan, rumah baru keluarga saya berada di gang yang sama dengannya, walhasil malam pun harus bertemu dia lagi, duduk satu majlis di tempat mengaji yang sama dengan guru yang s

An Advice #2

"Kasih sayang sejati itu menenangkan, bukan menggelisahkan. Kasih sayang sejati itu obat, bukan justru racun yang menyakitkan. Kasih sayang sejati itu menggerakkan pada ranah kebaikan, bukan saling diam di atas kemunkaran. Kasih sayang sejati itu, hmm, mampu meredam amarah dan menggantinya dengan maaf yang disertai perubahan. Pastinya, kasih sayang sejati akan mendekatkan pada Sang Maha Penyayang Hakiki, bukan justru menodai syariat-Nya. Jikalau berkasih sayang hanya untuk "dunia", sebentar lagi raga ini pun akan melebur bersama tanah. Tentu akan ada perpisahan. Namun, kalaulah berkasih sayang karena-Nya, tiada kata perpisahan, meski usai kematian. Justru yang ada ialah kebersamaan abadi di surga-Nya kelak. Semoga. Lantas, kau mau disayangi seperti apa, Saudariku? Sahabatku?" (Mb Mardhiyan N) Terima kasih, Mba. Tapi saya bukan hanya ingin disayangi seperti itu. Sembilan belas tahun adalah waktu yang sangat singkat untuk merasakan betapa bahagianya ti

Arti Kehadiran

Untuk kamu atau mungkin kita yang terbiasa tidak menghargai kehadiran, Yang jauh terasa dekat, yang dekat terasa jauh. Suatu saat kehadiran akan meniadakan dirinya karena merasa tidak dipedulikan. Lalu tanpa sadar, kamu mulai menanyakan kehadiran. Sayangnya, kehadiran sudah paham dan belajar dari masa-masa terabaikan Untuk tahu diri, kapan, dimana, dan di depan siapa dia seharusnya ada... Ia hanya belajar untuk tidak menyia-nyiakan dirinya sendiri.