Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Only You, Mom

“Tak peduli sudah berapa banyak usiaku, kau tetap orang pertama yang kuingat ketika aku menangis.” 1 missed call , darimu. Hal yang tak biasa, bahkan tak pernah kau menelepon tiba-tiba. Selalu sms lebih dulu. Tanpa berpikir macam-macam, aku sms: “Aku sedang di kampus, Bu”  ”Bukannya libur?” “Besok liburnya, besok aku telepon, insya Allah, Bu”. Sesaat kemudian aku bertanya-tanya, mengapa tiba-tiba Ibu telepon? Sepeka itukah naluri seorang ibu? Aku di ujung Jawa bagian selatan, kau di ujung Jawa bagian utara, tapi kau yang lebih dulu tau keadaanku sebelum semuanya tau. Ibu, aku ingin cerita banyak hal... Aku ingin menangis di pelukanmu, Ibu. Aku terlalu asyik dengan dunia baruku di sini. Aku punya banyak teman berbagi, aku punya banyak teman diskusi, dan aku mendapat banyak semangat untuk mengejar duniaku di sini, seluruh sudut tempat ini, selain masjidnya tentu saja. Aku hanya ingat engkau ketika aku sakit dan sedih. Aku ingat engkau Bu, ketika air mata sudah tak lagi b

My Fault

Tuhan, aku sedang berada di titik terendah hamba-hamba-Mu yang paling hina. Kejahatanku pada orang-orang di sekitarku Ya Tuhan, benar-benar keterlaluan. Aku... Adalah ampas kopi, aku adalah cairan aspal yang hitam pekat, aku adalah benalu di antara bunga-bunga yang bermekaran. Tuhan, maukah Kau menghukumku? Hukumlah aku dengan ketaatan, hukum aku dengan berhasil melewati semua cobaan, hukum aku dengan kekuatan untuk berbuat kebaikan. Ya Tuhan, hukumlah aku dengan menjadi manusia yang bermanfaat bagi banyak orang... Hukum aku dengan mengkhatamkan Al-Qur'an lebih cepat dari yang kutargetkan... hehehe Aamiin ^^

Puisi - Maskam UGM

                       Kaum Beragama Negeri Ini Tuhan, lihatlah betapa kaum beragama negeri ini mereka tak mau kalah dengan kaum beragama lain di negeri-negeri lain, demi mendapatkan ridha Mu mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka untuk berebut tempat terdekat di sisi Mu mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hamba Mu sendiri demi memperoleh rahmat Mu mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran bahkan mendukung kelaliman untuk membuktikan keluhuran budi mereka terhadap setanpun mereka tak pernah berburuk sangka

Teman Berlari

Untuk setiap desah nafas yang kau hembuskan padaku di sela-sela kesibukanmu, kuucapkan terima kasih. Untuk setiap suntikan nasehat yang kau berikan padaku, juga pada perempuan-perempuan sebelumku, aku juga mengucapkan terima kasih.  Begitu juga semua rahasia yang pernah kau ceritakan padaku. Terima kasih sudah percaya padaku. Maaf, hanya terima kasih, tak bisa lebih.