Skip to main content

Teman Berlari


Untuk setiap desah nafas yang kau hembuskan padaku di sela-sela kesibukanmu, kuucapkan terima kasih.
Untuk setiap suntikan nasehat yang kau berikan padaku, juga pada perempuan-perempuan sebelumku, aku juga mengucapkan terima kasih.  Begitu juga semua rahasia yang pernah kau ceritakan padaku. Terima kasih sudah percaya padaku.
Maaf, hanya terima kasih, tak bisa lebih.


Aku ingat sesuatu... Kesalahanku menyikapi dirimu.
Salah itu saat kau mengajakku berlari sejauh apa yang kau mau, namun aku berlari lebih jauh dari itu. Kupikir kau akan senang dan mengejarku. Tapi kau bilang, “Tunggu!”

Salah itu saat kupikir aku adalah satu-satunya teman perempuan yang kau ajak berlari bersamamu, tapi ternyata aku adalah salah satu dari banyak, entah berapa, mungkin 9 atau lebih.
Aku terkejut, aku bodoh, dan aku merasa sangat malu pada diriku sendiri ketika di tengah salah  satu pemberhentian, kau perkenalkan aku dengan mereka satu per satu. Mereka adalah sebelumku yang pernah kau ajak berlari bersamamu.
Ah, kalau tahu begitu harusnya aku cukup berlari sendiri.
Memang perjalanan selanjutnya hanya aku yang berada di sampingmu, tapi kau masih rajin menyebut-nyebut mereka, menceritakan kehebatan mereka dalam berlari, sedang aku hanya teman lari yang biasa-biasa saja.

Huft, kan sudah kubilang. Kalau tau begini, aku lebih suka berlari sendiri.
Baiklah, sudah terjadi...
Kalau begini, tak lagi-lagi aku melibatkan perasaanku bersamamu.
Barangkali sewaktu-waktu kau ingin kembali dengan teman-teman larimu yang dulu.
Barangkali kau berlari denganku hanya untuk pelarian sementara.
Barangkali kau hanya iseng.

Barangkali, ya, barangkali kan bisa saja.

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang