Skip to main content

Terkadang Masih



Terkadang masih
Kutemukan jejak tapak kakiku yang mungil di setiap jalan
Membelah fokusku
Membawaku ke dimensi yang lain

Di tempat yang ada dia
Yang aku masih bisa merengek meminta  ini dan itu
Yang aku hanya bisa mengkritik
apa saja yang ia beri
Yang aku masih dan selalu diperlakukan bak putri kecil yang lucu dan menyebalkan

Terkadang masih
Sikap egois yang ada dalam diri ini melawan semua kesabaran yang ia miliki
Menentang arus gemericik rinai kasih dan sayangnya
Melawan dengan segenap tindakan bodoh yang menyakiti perasaannya

Terkadang masih
Gadis bodoh ini tak peka dengan sentuhan doa lembut jarak jauhnya
Padahal, sedikit saja diri ini gelisah, ia langsung menelepon dan bertanya

Mengapa begitu dapat?
Peka sekali rasanya
Membuktikan betapa besar rasa sayang yang ia punya untukku
Betapa banyak ASI yang ia beri
Hingga darahnya mengalir di tubuhku

Terkadang masih
Diri ini bebal dan banyak menuntut
Tak sabar dan selalu ingin dilayani
Tak hormat padanya
Lupa atas hutang-hutang kebaikannya yang tak kan pernah bisa terbalas

Ibu,
Aku tak yakin dosaku padamu lebih ringan dari Malin Kundang pada ibunya
Aku tak yakin tak menjadi batu seandainya ibuku adalah ibu yang sama dengan ibunya Malin Kundang

Ibu,
Mengapa jauh kurasa pelukmu dekat?
Ibu,
Maaafkan kesalahan gadismu yang sekeruh abu

Ibu
Terkadang masih
Dan kau selalu memberi maaf
                                                          Yogyakarta, 18 November 2013, 16:39

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang