Skip to main content

#1


"Sore hari kala senja merapat dekat, dari bilik kecil tempat kami biasanya mengulang ayat-ayat suci secara bergantian tanpa melihat mushaf, dia menunjuk arah langit oranye yang melambangkan ketenangan. Saat itu jualah, seorang Hawa dan seorang Adam menjunjung tinggi istighfar. Adzan pun bersahut-sahutan menambah kedamaian.

Kulihat burung-burung terbang pulang ke sangkar alam. Jemari Adam dengan yakinnya menunjuk sekawanan burung, lalu berbisik di telinga kananku, Aduhai sebanyak itulah hendaknya putra-putri kita yang akan dibimbing membumikan Alquran sejak dalam kandungan. Senja pun memelukku syahdu pada empu kedamaian."

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang