Skip to main content

The Value of Everything



Dunia instagram akhir-akhir ini dihebohkan dengan nama salah satu kontestan Indonesian Idol, Marion Rambu Jola Pedy. Video audisinya menjadi trending di youtube dengan jumlah viewers mencapai 14,5M terakhir saya lihat sore tadi. Suaranya keren, cantik parasnya, warna kulit eksotis, tubuh proporsional, model, dancer, dan usianya masih 17 tahun. Sejak mengikuti Indonesia Idol, semakin banyak orang yang memujinya. Saya yang tadinya tidak pernah amat antusias dengan musik, sampai terpukau mendengar suaranya saat menyanyikan Swala dan That’s What I Like (cover di salah satu post ig). Tapi baru ngeh bahwa itu Marion Jola ya setelah dia terkena  musibah sebagai berikut.

Belum lama setelah ia jadi trending di youtube dan buah bibir orang banyak karena kelebihan yang dimilikinya, Indonesia dihebohkan dengan beredarnya video tidak senonoh yang di dalamnya terdapat wajah yang diduga Marion. Pertama kali saya lihat di pencarian instagram, saya lupa nama akunnya karena muncul sendiri, saya jadi penasaran. Komentarnya masih di atas seratus waktu itu dan (dengan selonya) saya baca satu-satu. Luar biasa tanggapan netizen. Saya yang masih penasaran langsung cek ke beberapa akun gosip yang tidak dikunci, lalu saya lihat komentar di postingan tentang video itu. Siangnya saya buka postingan soal itu lagi dan komentarnya sudah ribuan.

Berdasarkan pengamatan saya, ada tiga jenis komentar: pertama minta link video syur tersebut, kedua promote bohong kalau di story atau postingnya ada video yang sedang dicari orang banyak, dan ketiga menghujat dan menghakimi. Saya semakin penasaran seperti apa Marion Jola di dunianya sebelum ia terkenal.

Singkat cerita saya menghabiskan banyak waktu untuk stalking soal gadis ini. Saya tonton semua vlognya, Q n A, cover lagu, dan video klip yang pernah dia buat. Sampai sekarang bahkan saya sudah buka facebook Ayahnya dan keluarganya. Panjang sekali kalau mau dijelaskan satu-satu. Yang jelas sejak itu saya tertarik dan ingin tau lebih dalam soal anak ini, tentang masa kecilnya, orang tuanya (terutama), teman-temannya, sifat dan sikap dia beserta orang-orang terdekatnya mulai yang tadinya artis lokal, kemudian dipuji orang banyak, lalu kemudian dijatuhkan dalam-dalam dengan beredarnya video ini.

Tentang Marion dari Sudut Saya

Untuk biodata lengkap silahkan stalking sendiri. Dia kelahiran Juni tahun 2000. Waw! Seumuran adik saya lebih tua sedikit. Dia punya adik laki-laki dua. Ayahnya seorang pejabat daerah keturunan Sumba-Jawa dan aktif di sosial media khususnya facebook. Ibunya wanita keturunan Rote-Cina-Belanda yang juga memiliki bakat menyanyi yang bagus. Mereka berdua sangat agamis. Dilihat dari postingan-postingannya, ayahnya seorang yang penyayang dan perhatian, tipe ayah yang tidak sungkan menunjukkan rasa sayang ke keluarganya. Beliau mengunggah banyak sekali foto di tahun 2017 termasuk foto-foto keluarga dan masa kecil Marion.

Sejalan dengan banyaknya bakat yang dimiliki, Marion sejak kecil hobi tampil di panggung dan senang jadi pusat perhatian, tipe anak yang memiliki kepercayaan diri tinggi sejak kecil. Bahkan ada foto dia sedang membisikkan sesuatu di telinga gubernur kala itu sampai-sampai fotonya tersebut jadi headline di koran dan jadi cover buku biografi tentang gubernur tersebut.

Kalau baca dari komentar-komentar di postingan sebelum dia terkena musibah, dari sekian banyak yang memuji, ada beberapa orang tidak suka Marion karena gayanya dinilai sombong. Dan komentar seperti itu semakin banyak setelah video tidak senonoh itu tersebar. Hehe, saya jadi tertawa sendiri teringat orang-orang yang seperti ini yang ada di hidup saya. Sombong beda tipis dengan percaya diri, tergantung bagaimana melihatnya. Dari sisi saya, remaja 17 tahun dengan rasa percaya diri meluap-luap dengan banyak bakat yang dimiliki tentu wajar jika ia belum terlalu pandai mengontrol dirinya saat berada di atas panggung. Dia hanya menampilkan apa adanya dia yang penuh semangat, tidak jaim, dan memang begitu kesehariannya.

Semacam Ibroh

Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa saya menghabiskan waktu untuk melihat semua unggahannya di youtube, termasuk unggahan dari timnya: Kumis Production, Lira Production, dan teman-teman yang dekat dengan dia. Dari semua itu kesan saya adalah dunianya memang dunia anak sekarang dan itu tidak menutup kemungkinan bahwa video tersebut memang dia. Jujur saya termasuk di antara yang berpikiran seperti itu. Netizen banyak berkomentar tentang cara berpakaian dan gaya sensual Marion di setiap postingannya.

Hari kemarin saya masih menonton penampilan Marion lewat youtube. Seperti biasa suaranya keren. Dan yang membuat saya merinding adalah ketika di akhir dia menangis melihat para pendukungnya yang bersorak menyemangati. Entah kenapa di situ saya terenyuh dan menangis juga. Saya membayangkan bahwa beban berat itu ada di bahu saya. Yang hari kemarin baru saja dielu-elukan banyak orang, lalu dalam waktu singkat saja berubah jadi hujatan yang di antara orang yang menghujat itu pasti ada juga orang-orang yang kita anggap selama ini baik dengan kita. Di situlah mulai kelihatan wajah sebenarnya.
diambil dari komentar fb Ayah Marion

Dia tetap tampil tegar menghadapi semua pandangan negatif orang lain yang tertuju padanya. Tampil dengan anggun dan lebih kalem dari biasanya. Matanya nanar menyembunyikan beban yang luar biasa. Untungnya para pendukung setia memberi semangat seolah tau bahwa Marion betapa sangat butuh dorongan dan semangat yang bisa meyakinkan dia bahwa masih punya orang-orang yang percaya dan tulus mendukung dia. Matanya yang ini beda dari biasanya. Tapi di penampilan ini dia lebih memukau dari biasanya. Kalaulah video itu benar adanya, maka itu adalah teguran agar dia menyadari banyak hal dan menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk saya ambil. Kalau orang lain mendapat pelajaran juga dari sini, alhamdulillah.

1.  Biasanya, anak yang menginjak remaja mulai tidak akrab dengan orang tua, bahkan sering membangkang (bilang begini karena saya juga pernah jadi gadis remaja). Kalau pergaulannya tidak baik, anak gadis bisa berubah jadi anak nakal yang membuat orang tua pusing berkepanjangan. Seorang ibu mulai bertambah cemas di tahap ini. Tapi lihat, setelah semua kenakalan yang diperbuat anaknya, mereka masih begitu percaya dan tak sedikit pun mendendam. Mereka adalah orang yang selalu siap mengorbankan segala yang dimiliki untuk satu titipan Tuhan yang amat mereka sayang, anaknya. Meskipun semua orang mencaci, orang tua yang bijak tidak akan meninggalkan anaknya sendirian dan ikut-ikutan menyalahkan.

2. Manusia seringkali ditegur Tuhan atas dosa yang diperbuat. Tergantung seberapa peka kita menangkapnya. Kalau cara halus belum juga mempan, terpaksa Tuhan tegur dengan cara yang sekiranya kita peka sehingga mau berbenah diri dan tidak akan melakukan dosa yang sama. Tapi itu semua tentu karena Dia sayang. Kalau tidak sayang, tidak ditegur, tidak diperhatikan, maka pasti dibiarkan saja orang itu melakukan kesalahan berkali-kali sampai meninggal dan hidup kekal di alam selanjutnya penuh derita.

3.      Kasus ini membuat Marion yang tadinya penuh percaya diri jadi tau batas. Bahwa ternyata masih ada kekurangan yang harus diperbaiki dalam dirinya. Begitu juga saya, begitu juga Anda yang membaca ini. Kita yang merasa banyak kelebihan dan baik di mata orang ini hanyalah karena aib kita masih ditutupi saja oleh Yang Maha Tahu. Semua ini kehendak-Nya. Tapi di luar itu saya tetap tidak habis pikir bahwa ada manusia sejahat itu. Baik perempuan di situ Marion atau bukan, laki-laki perekam dan yang menyebarkan adalah orang yang sangat bejat. Ketika perempuan ada di posisi tersebut kita tidak tau bagaimana latar belakangnya, apakah suka sama suka atau dijebak. Sebab di situ pihak laki-laki sangat ingin menampakkan wajah perempuannya. Dan ketika video menyebar, yang paling dirugikan adalah si perempuan. Disalahkan dan dihujat orang banyak. Kenyataanya dalam banyak kasus di masyarakat selalu seperti itu. Saya jadi mempertanyakan kalimat yang paling sering dikatakan bahwa perempuan selalu benar dan laki-laki selalu salah. Hm, masa' seeeeh?

4.      Selalu ada orang yang kita anggap dekat dan kita perlakukan orang itu dengan baik, tapi nyatanya dia justru yang berada di garis depan menyalahkanmu ketika kamu sedang ditimpa musibah dan menjelekkan namamu di belakang. Mereka adalah orang yang sesungguhnya sangat iri dengan apa yang kamu punya, maka mereka mencari celah untuk bisa menjatuhkanmu. Terpurukmu adalah kebahagiaan dia. Tapi kalau kamu masih berdiri kokoh dan hal itu justru membuatmu lebih baik, maka dia akan jatuh terjungkal berkali-kali.

5.      Mengingatkan saya akan perumpamaan seseorang perihal value of something yang jika dikonversikan ke dalam angka 1-100: ketika kita belum memilikinya sesuatu itu nilainya 60, ketika kita sudah memilikinya nilainya bekurang jadi 40, dan saat kita sudah kehilangannya nilainya menjadi 90. Masa muda misalnya, dulu ketika kecil rasanya ingin cepat-cepat SMA, jadi anak muda seperti di sinetron-sinetron enak, katanya masa muda yang paling bahagia. Ketika sudah SMA, kita kelewat batas. Banyak membuang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat. Padahal semua pintu terbuka di masa muda dan menjadi tolok ukur kesuksesan kita selanjutnya: ilmu yang banyak, kesuksesan, pergaulan yang baik, ibadah dan kedekatan kita dengan Tuhan. Tapi ya itu, pintu godaan juga sama lebar terbukanya. Maka tergantung kita masuk pintu yang mana. Dan ketika masa muda itu sudah lewat, orang-orang menyesali mengapa dulu berbuat begitu, mengapa dulu tidak begini. Coba kalau dari dulu begitu, coba kalau dari dulu begini. Value of something.

Ilustrasi gambarnya seperti ini. Sumber: Eyang Husein.

Epilog

Saya selalu kagum dengan orang berdasarkan cara dia menghadapi masalah. Maka saat ini saya kagum dengan Marion, keberaniannya, kepercayaandirinya, semangatnya, keluarganya. Dia satu yang beruntung karena banyak saudaranya ramai-ramai memberi dukungan melalui apapun, bukan justru berbalik arah melempar pisau dalam-dalam. Marion semakin sadar bahwa keluarga adalah segalanya, orangtua pun demikian, saya juga.

Saya belajar banyak dari kisah Marion. Biasanya orang baru sadar dan memperbaiki sikapnya setelah diberi tamparan yang cukup keras. Maka cukup bagi kita untuk belajar dari pengalaman orang lain agar bisa memperbaiki sikap, baik itu kepada orang tua, guru, teman sesama tanpa harus merasakan teguran yang keras. Satu lagi yang kurang penting bagi orang lain tapi penting bagi saya, berkat dia saya jadi semangat lagi belajar speak in English yang sudah lama hilang ditelan ombak kehidupan nyata yang kejam :’)



Terima kasih adik Marion Jola.
Terima kasih juga buat yang telah membaca tulisan panjang pertama saya di tahun 2018. Sending a lot of love...

Comments

Post a Comment

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang