Skip to main content

Serpihan Kaca


Ingin mengungkapkan banyak hal, untuk kenangan, untuk orang-orang di masa lalu, dan untuk orang-orang terdekat saya dari dulu hingga sekarang.
Memori itu seperti pecahan kaca. Bisa dibuang, bisa didaur ulang, dan bisa diambil kembali untuk disimpan. Ego saya memperlakukannya dengan baik sekali. Yang menurut saya buruk dan tidak perlu diingat-ingat, saya buang dan jauhkan. Lalu hanya yang baik-baik yang sekiranya jika diingat menyenangkan yang akan saya bawa hingga masa depan. Ya, oportunis sekali memang. Itulah sebabnya saya tak pernah mengingat orang-orang yang pernah mengisi masa lalu saya dengan buruk. Karena saya tak mau. Saya selalu ingin melupakan yang buruk-buruk 200%, dan mengingat yang baik-baik 100%.
Minggu kemarin, semua pecahan kaca yang telah saya buang itu seolah bergerak sendiri menghantam kepala hingga membuat saya pusing berat berhari-hari. Mereka seperti monster Saat dimana seharusnya saya menikmati liburan di rumah dengan tenang, bahagia dan nyaman justru menjadi mimpi buruk yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Untuk kenangan, orang-orang di masa lalu, dan orang-orang terdekat dari dulu hingga sekarang, maafkan saya atas segala kezhaliman yang pernah saya lakukan...

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang