Skip to main content

Takdir


Aku tidak pernah meminta siapa pun tuk datang di sisiku, termasuk kamu. 
Sebab aku tahu, untuk mengerti diriku saja, rumit. 
Apa iya aku bisa menjadi sosok pengertian untukmu?

Aku tak pernah menahan siapa pun untuk tak pergi dari jiwaku, termasuk kamu. 
Sebab aku tahu, untuk menahan gejolak egoku saja, sulit. 
Apa iya aku punya kekuatan mempertahankanmu?

Bila aku kau kategorikan datang dalam hidupmu menyayangimu, memerhatikanmu, dan tetap setia menggenggam erat jemarimu meski kau kadang berbuat salah di belakangku, ketahuilah sungguh itu bukan mauku.

Begitu juga bila suatu hari kau merasakan upayaku untuk terlepas darimu, ketahuilah, sungguh itu juga bukan inginku.

Ada sesuatu yang hanya bisa kita jalani, bukan ciptakan. 
Bahwa aku dan kamu bertemu, lalu kelak berpisah bukanlah kemauan kita, tetapi justru kehendak-Nya. 
Begitu juga berlaku pada seberapa hebat aku bertahan sekaligus mempertahankan. 
Ada peran-Nya yang tak bisa kita tepikan.

Kau boleh hitung dengan jari, hanya segelintir orang yang benar-benar kusilakan masuk dalam duniaku. 
Masuklah selagi dipersilakan. 
Satu, jangan berisik. 
Dan jangan pernah memintaku tuk mengunci pintu agar tak ada lagi yang bisa masuk.
Cukup penuhi ruangnya dengan diri dan usahamu, dan bertahanlah sampai masanya. 
Tak perlu gaduh bersuara bersamaku.

Pun juga aku tak akan mengunci pintunya agar kau tak bisa lagi keluar sebelum masanya. 
Suatu hari, kalau kau menemukan sifatku jauh dari yang kau harapkan dan kau tak mampu lagi bertahan, 
kupersilakan kau pergi dengan tenang. 
.
.
.

("Kamu" nakiroh ghoiru maqshudah. "Kamu" orang-orang yang pernah atau yang baru akan singgah dalam hidupku)

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang