Skip to main content

ﻤﻴﻼ ﺪ ﻚ ﺴﻌﻴﺪ ﯿﺎ ﻨﺒﻲ


Selamat ulang tahun, Kanjeng Nabi…


Hari  ini, 1445 tahun yang lalu kau lahir. Bagaimana penampakan dunia masa itu, Ya Nabi? Gelap kah? Tadi pagi seseorang bercerita panjang lebar mengenai sejarah dan kehidupan masa lampau. Di tengah-tengah ceritanya dia bilang bahwa kami orang Indonesia sangat kurang sekali dalam penguasaan sejarah. Sejarah bagi orang Indonesia dimulai tahun 1945, bahkan dimulai sejak tahun kelahiran masing-masing. Sedangkan sebelum itu dunia serasa gelap sekali. Berbeda dengan orang Eropa yang sangat mencintai sejarah. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalannya berupa bangunan megah dan mewah warisan zaman dahulu yang masih ada hingga sekarang. Orang-orang barat dahulu berlomba-lomba membuat dinasti sebesar-besarnya untuk dikenang anak cucunya.

Kata dia, kurangnya minat tentang sejarah ini tidak lepas dari pengaruh Islam. Islam tidak menganjurkan membangun sesuatu dengan megah untuk dikenang. Islam melarang orang mewariskan sesuatu berupa bangunan alias harta melainkan berupa akhlak yang baik. Islam juga penyebab runtuhnya kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Ia bilang sebelum Islam datang, pewarisan berupa bangunan megah lumayan banyak. Lihatlah Majapahit, Singosari, Mataram Kuno. Tapi apa yang ditinggalkan Demak kerajaan Islam terbesar di tanah jawa? Hanya masjid yang sangat sederhana untuk ukuran kerajaan terbesar. Tidak ada yang bisa dikenang. Katanya.

Geli-geli sakit dada ini. Dia berkerudung, dia orang Indonesia, wawasannya luas, tapi mendewakan barat seolah matahari terbit dari barat. Bukan hanya sekali dia bercerita panjang lebar dalam rangka mendewakan barat dan mengerdilkan timur. Kupikir itu karena dia belum tahu saja. Tapi kok terus-terusan dia membandingkan barat dan timur kemudian mengkambinghitamkan Islam?

Mohon maaf Ya Nabi kalau di surat ini ananda justru banyak mengadu padamu. Katamu:
 ﺍﻻﺪ ﺐ ﻟﻤﻦﻻ ﺍﺪﺐ ﻟﻪ ﺗﻌﻟﻢ

Dia –yang bercerita tadi sempat juga menanyakan tahun berapa kelahiranmu. Sudah kujawab, dan dia bilang setelah itu orang tidak lagi mewariskan benda atau bangunan sejarah untuk dikenang. Apa dia lupa kalau ada Ka’bah peninggalan Kakenda Adam dan Ibrohim? Bahkan Ka'bah dibangun pertama kali oleh para malaikat sebagai tempat menghadap sholat manusia padahal manusia belum diciptakan. Apa dia lupa ada masjid Nabawi peninggalanmu? Apa dia lupa banyak masjid di dunia ini adalah peninggalan sejarah? Kalau dia bilang semuanya hanya berupa masjid, tentu saja iya karena itu adalah tempat ibadah umat Islam. Peninggalan di barat juga banyak berupa tempat ibadah, Hindu-Budha juga. Apa yang salah dengan Islam padahal dia sendiri juga Islam.

Kalau dia bilang kerajaan di nusantara tidak banyak meninggalkan bangunan bersejarah, tentu saja. Alam nusantara dulunya hutan. Sebelum mendirikan kerajaan mereka babat alas terlebih dahulu. Raden Wijaya perlu membabat hutan maja untuk kemudian membangun Wilwatikta. Wajar saja kalau rumah, padepokan, istana, tempat ibadah dibuat dari kayu. Dan itu tidak ada korelasinya dengan Islam.

Dan dia bilang runtuhnya kerajaan Hindu-Budha disebabkan oleh datangnya Islam, itu aneh. Dia pikir orang-orang zaman dahulu yang mampu mempersatukan nusantara tanpa ada alat komunikasi seperti sekarang begitu naifnya berperang hanya karena perbedaan keyakinan? Padahal banyak hal lain yang bisa disengketakan kalau perang hanya karena perbedaan. Kalau memang karena Islam, nyatanya kerajaan Islam terbesar di tanah Jawa pun runtuh. Sebab yang paling masuk akal adalah karena perebutan kekuasaan yang mengakibatkan perang saudara. Dan sebab itu tak terbantahkan sebagai pemicu perpecahan sampai sekarang. Ya kan Nabi?

Nabi, orang seperti dia banyak sekali di sekitarku. Ada juga orang yang mengaku mencintaimu, cinta sekali. Tapi dia benci kalau ada orang yang meniru pakaianmu, pakaian isteri-isteri dan putra-putrimu. Dia benci juga kalau ada orang yang mengikuti gayamu. Lah bukannya orang yang mengidolakan seseorang cenderung menirukan gaya idolanya? Dia bilang, itu bukan tradisi Islam melainkan tradisi Arab, pakailah pakaian nusantara. Eh tapi lakok dia lebih enjoy dan bangga kalau memakai celana jins, baju kemeja, dan kaus oblong yang juga bukan pakaian asli adat nusantara. Kalau sama-sama meniru tradisi orang, di mana salahnya?

Nabi, kebetulan ulang tahunmu kali ini berselang dua hari setelah wiladah haqiqiyahmu 10 Rojab kemarin. Hari di mana ruhmu ditiupkan ke rahim ibunda Aminah. Tidak apa-apa kan kalau ananda mengucapkan selamat ulang tahun di tahun masehi? Terlebih lagi ananda tidak juga bisa berpuasa untuk memperingati hari spesialmu sebagaimana yang engkau lakukan. Ananda hanya titip doa, semoga umat-umatmu termasuk hamba semakin mencintaimu. Cinta yang tidak hanya di bibir. Cinta yang bukan hanya pura-pura dengan mengikuti mujahadah padahal tidur. Cinta yang bukan hanya formalitas membaca manaqib diba’ atau barzanji padahal sepanjang manaqibmu dibacakan kami ngobrol. Bukan juga cinta yang asik mendengarkan sambil goyang-goyang pinggul padahal menghayati musik terbang dan atau suara pelantunnya, bukan isi sholawatnya.


Kami berlindung pada Allah dari cinta yang dibuat-buat. Aamiin




NB. Ulang tahun juga dua orang lain: Satu Adolf Hitler dan satu orang lagi di masa lalu yang sifatnya kadang baik kadang buruk seperti 20 April.

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang