Skip to main content

Renung & Canda



Alhamdulillah kesampean juga naik TJ (Trans Jogja). Alhamdulillah lagi, liburan kali ini tidak ada nafsu untuk membeli pakaian atau aksesoris apapun seperti ketika awal-awal tinggal di kota ini. Nafsu saya yang terbesar adalah ingin belanja buku-buku yang agak berat (haha), maksudnya bukan lagi sekedar novel atau kisah-kisah yang umumnya hanya sekali baca. Kalau bisa yang murah. Dan alhamdulillah kesampean juga...

Ada empat buku yang saya beli kemarin, yaitu: Renung & Canda Pelawak Bersorban, Hayy bin Yaqdzan karya Ibnu Thufail, Perlawanan Santri Pinggiran, dan Palestine’s Children. Semuanya bagus. Dan terjangkau harganya tentunya ^^.

Ingin berbagi sedikit kisah dalam buku Renung & Canda Pelawak Bersorban, check this out!


Tangan Tuhan
“Guru, dalam teori ekonomi
dikatakan, Tuhan mengatur pasar dengan tangan tak terlihat (invisible hand). Maksudnya apa?” tanya seorang murid.
Guru sufi menjawab, “Itu mungkin alibi para ekonom yang tak mau dipersalahkan. Makanya ekonomi dikenal sebagai dismal science, ilmu yang selalu menyalahkan disiplin ilmu lain bila ada permasalahan atau bila menghadapi krisis.”
Sufi itu juga menambahkan, “Seperti kata pepatah, planner is never wrong, dalam keseharian dikatakan ; man proposes God disposes, manusia berikhtiar Tuhan menentukan.

DOA
Di Kanada, orang-orang atheis dikenal lebih santun daripada orang-orang yang mengaku beragama. Sehingga lahirlah doa:

Ya Tuhan,
Jadikan aku lebih saleh dari seorang atheis
Yang berbaik laku tanpa Kau minta
Sadar sesadar-sadarnya,
Untuk melimpahkan kebajikan,
Tanpa berharap akan pahala
Bijak sebijaknya,
Bukan karena takut akan siksa-Mu

Kumohon Kau mengerti
Nama-Mu tak kujadikan alasan,
Dalam setiap langkah mencapai keinginan
Dan wajah-Mu hanya kuhadirkan
Saat bersyukur mendulang apresiasi
Karena yang kupahami,
Engkau bukanlah dewa, apalagi berhala
Tapi Dzat yang Maha Mulia
                                                                       Mengapa Memeluk Islam?
            “Mengapa kamu memeluk Islam? Padahal Nabimu tidak punya kesaktian seperti dewa-dewa Yunani atau juru selamat orang-orang Nasrani?” Begitu sebuah pertanyaan dilontarkan.
            “Dalam kehidupan modern, hanya anak-anak saja yang suka Power Rangers. Bagi mereka yang sudah dewasa cara berpikirnya, bukan tokoh sakti yang diperlukan, tapi pahlawan yang mampu membangun wawasan dan pejuang yang berhasil mewujudkan demokrasi. Itulah teladan Nabi, tapi sayangnya banyak yang tidak mengerti!” Jawab guru sufi.

         Itulah sebagian kisah yang ada dalam buku ini. Dan masih buuuanyak lagi yang lebih menarik, unik, menggelitik serta mendidik yang bisa diambil dari cerita-cerita dalam buku kecil ini. Sekian dulu, wassalam...



                                                                       Yogyakarta, 5 Februari 2014
 

Comments

Most read

Di Balik Bait yang Menyentuh Hati 2

Kali ini tentang cinta. Cerdasnya itu orang yang bisa menghubung-hubungkan bait-bait alfiyah dengan cinta. Mewakili kegamanganku pula isinya. Wes jannn... santri Sarang!!! Ini saya beri sedikit tambahan kata-kata dari saya. Meskipun begitu, ide pokoknya tetap dari teman saya itu. Sayangnya, sepertinya ada yang terdistorsi karena keteledoran saya. Mau nyari lagi ketemunya lama... Ah, ya udah ini dulu ya ^_^ "Faqod yakunaani munakkaroini, kama yakunaani mu'arrofaini” "Alfiyah Ibnu Malik bab Atof bait 537" Terkadang pasangan suami istri itu ditemukan secara kebetulan sama tidak mengenalnya, dan terkadang keduanya sudah mengenal sejak kecil. Menikah adalah saat dimana ketidaksempurnaan bukan masalah yang dipermasalahkan Saat dimana ketulusan diikatkan sebagai senyum kasih Saat dimana kesendirian dicampakkan sebagai kebersamaan Saat dimana kesetiaan harga mati yang tak bisa dilelang Gadis perawan bagaikan penghalang dan satir bagi laki-laki yang